Tujuan Pendidikan Jasmani dalam Cakupan
Kecakapan Hidup
Diposkan oleh : Martin Aditiyo
Pendidikan jasmani mempunyai kontribusi unik dalam
mewujudkan perkembangan fisik.Kontribusi tersebut akan mendorong anak untuk
meningkatkan keterampilan gerak dan meningkatkan derajat kebugarannya.Namun
demikian bukan berarti pendidikan jasmani hanya terbatas pada hanya
perkembangan aspek fisik saja.Secara khusus,tujuan pendidikan jasmani dalam
cakupan pendidikan kecakapan hidup adalah pada perkembangan sosial emosional.Pendidikan
jasmani dan olahraga begitu kaya dengan adegan pengalaman yang membutuhkan
pertimbangan dan kebutuhan sosial.Ketika bermain sepak bola,misalnya,seorang
anak melakukan talking keras atau merebut bola dari kaki lawan secara
agresif,sehingga menyebabkan kaki lawannya cedera.Ada pula seorang wasit yang
memimpin pertandingan tenis berat sebelah dalam menentukan bola masuk atau
keluar,sehingga merugikan seorang pemain.Bagi penonton,kejadian itu kelihatan
dengan jelas,yang menimbukkan ejekan,protes dan makian dari penonton,mereka
meminta agar wasit tersebut diganti.
Beberapa
contoh adegan tersebut merupakan gambaran tentang isu diseputar aspek
moral.Apabila program pendidikan jasmani disekolah tidak hirau pada hal-hal seperti
yang dicontohkan di atas,maka berarti program pendidikan jasmani mengajarkan
kepada siswa bahwa perbuatan mengejek dan bermain curang merupakan sesuatu yang
dapat diterima dan dibenarkan.
Dari
uraian tersebut beberapa hal yang menyangkut tujuan pendidikan jasmani yang
terkaid dengan tujuan kecakapan hidup adalah ; Pertama,memberdayakan aset kualitas batiniyah,sikap dan perbuatan
lahiriyah peserta didik melalui pengenalan (logos),penghayatan (etos),dan
pengalaman (patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat digunakan untuk
menjaga kelangsunga hidup dan perkembangannya.Kedua,memberikan wawasan luas tentang pengembangan karir,yang
dimulai dari pengenalan diri,ekplorasi karir,orientasi karir dan penyiapan
karir.Ketiga,memberikan bekal dasar
dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar mengenali nilai-nilai kehidupan
sehari-hari yang dapat memampukan peserta didik untuk berfungsi menghadapi
kehidupan masa depan yang sarat kompetisi dan kolaborasi sekaligus.Keempat,mengoptimalkan pemanfaatan
sumber daya manusia dengan mendorong peningkatan kemandirian.Kelima,memfasilitasi peserta didik dalam
memecahkan permasalahn kehidupan yang dihadapi sehari-hari,misalnya kesehatan
mental dan fisik,kemiskinan,criminal,pengangguran,lingkungan sosial,dan
fisik,narkoba,kekerasan dan kemajuan ipteks.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar