Kontraksi Otot
Disusun oleh : Martin Aditiyo
Universitas Negeri Yogyakarta
Kontraksi dapat diterjemahkan dengan tegangan
atau pengerahan kekuatan yang dihasilkan oleh serabut-serabut otot.Sebenarnya
kontraksi otot itu tidak lain adalah suatu proses pengubahan dari energi kimia
menjadi mekanis dan panas.Proses ini disebut proses vegetative dan merupakan proses yang sangat penting dalam kerja
otot.Arah dari suatu gerakan tergantung dari arah yang dikerahkan oleh kekuatan
yang bersangkutan.Sebuah benda yang dalam keadaan diam,akan bergerak ke arah
kanan bila ada kekuatan yang menariknya dari sebelah kanan.Efek dari kekuatan
selalu sesuai dengan arah bekerjanya kekuatan tersebut.
Otot selalu terdiri dari empal otot (ventor)
dan urat otot (tendo),urat otot menghubungkan empal otot tersebut kepada
bagian-bagian skelet,Kadang-kadang urat otot berbentuk pipih daun,kadang
berbentuk ceper (aponeurose).Umumnya jaringan urat panjang sekali.Urat-urat
fungsinya sebagai penerus gaya kontraksi dari otot.
1.
Kontraksi
Isometris
Kontraksi ini terjadi dimana tidak Nampak
adanya pemendekan otot,atau pemendekannya terjadi dengan pelan sekali.Bila
bebannya berat sekali umumnya terjadi kontraksi isometrik.Panjang otot tetap
tegangannya juga tetap.Kontraksi isometrik ini disebut juga kontraksi statis.
2.
Kontraksi
Isotonis
Kontraksi ini sebagai antitese dari kontraksi
siometris.Kalau isometrik panjang otot tetap,pada isometrik tegangannya yang
tetap,sedang panjangnya berubah.Istilah ini saat sekarang kurang popular sebab
dalam kenyataannya,tegangan otot tidak tetap/sama besar,tetapi berubah sesuai
dengan besarnya sudut persendian.Kontraksi ini terjadi dimana otot
pemendekannya secara relatif nyata dan cepat sekali.Bila bebannya ringan
sekali,otot dapat memendek dengan cukup nyata dan cepat.Tegangannya tidak
sama/tetap.Kontraksi isotonis disebut juga kontraksi dinamis
(dynamic).Kontraksi ini pada saat melawan tahanan atau beban,dapat kita bedakan
:
a. Kontraksi
konsentris atau dinamis positif
b. Kontraksi
eksentris atau dinamis negative
Kontraksi konsentris terjadi bila saat melawan
tahan,ototnya akan memendek.Sedangkan kontraksi eksentrisnya terjadi apabila
saat melawan tahanan,ototnya memanjang.Menurut penelitian secara
fisiologis,diketahuin bahwa kontraksi otot yang eksentris (selama kontraksi
otot memanjang) kemampuannya lebih besar dari pada kontraksi
konsentris.Kontraksi otot yang konsentris(selama otot memendek),kemampuannya
lebih kecil dari pada kontraksi eksentris.Dengan kata lain,kerja positif
(kontraksi konsentris) lebih berat dari pada kerja negativ (kontraksi
eksentris).
Sebagai contoh sehari-hari,kalau kita sudah
tidak mampu menaiki tangga atau naik gunung (karena kerja positif berat dan
lekas capai),kita masih mampu menuruni tangga atau turun gunung (karena kerja
negatif lebih ringan).Hal ini disebabkan karena kontraksi konsentris,hampir
semua serabut otot dikerahkan sedang kontraksi eksentrisnya hanya sebagian
serabut otot yang bekerja.
3.
Kontraksi
Auxotonis
Kontraksi ini adalah kombinasi dari kontraksi isometrik dan isotonis.Saat
mulai terjadi tegangan dari kecil sampai besar tahanan/beban,yang terjadi
adalah kontraksi isometrik.Kemudian saat tegangan melebihi
tahanan/beban,terjadinya kontraksi isotonis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar