Minggu, 04 November 2012

Kontraksi Otot


Kontraksi Otot

Disusun oleh   : Martin Aditiyo
Universitas Negeri Yogyakarta

Kontraksi dapat diterjemahkan dengan tegangan atau pengerahan kekuatan yang dihasilkan oleh serabut-serabut otot.Sebenarnya kontraksi otot itu tidak lain adalah suatu proses pengubahan dari energi kimia menjadi mekanis dan panas.Proses ini disebut proses vegetative dan merupakan proses yang sangat penting dalam kerja otot.Arah dari suatu gerakan tergantung dari arah yang dikerahkan oleh kekuatan yang bersangkutan.Sebuah benda yang dalam keadaan diam,akan bergerak ke arah kanan bila ada kekuatan yang menariknya dari sebelah kanan.Efek dari kekuatan selalu sesuai dengan arah bekerjanya kekuatan tersebut.
Otot selalu terdiri dari empal otot (ventor) dan urat otot (tendo),urat otot menghubungkan empal otot tersebut kepada bagian-bagian skelet,Kadang-kadang urat otot berbentuk pipih daun,kadang berbentuk ceper (aponeurose).Umumnya jaringan urat panjang sekali.Urat-urat fungsinya sebagai penerus gaya kontraksi dari otot.

1.      Kontraksi Isometris
Kontraksi ini terjadi dimana tidak Nampak adanya pemendekan otot,atau pemendekannya terjadi dengan pelan sekali.Bila bebannya berat sekali umumnya terjadi kontraksi isometrik.Panjang otot tetap tegangannya juga tetap.Kontraksi isometrik ini disebut juga kontraksi statis.

2.      Kontraksi Isotonis
Kontraksi ini sebagai antitese dari kontraksi siometris.Kalau isometrik panjang otot tetap,pada isometrik tegangannya yang tetap,sedang panjangnya berubah.Istilah ini saat sekarang kurang popular sebab dalam kenyataannya,tegangan otot tidak tetap/sama besar,tetapi berubah sesuai dengan besarnya sudut persendian.Kontraksi ini terjadi dimana otot pemendekannya secara relatif nyata dan cepat sekali.Bila bebannya ringan sekali,otot dapat memendek dengan cukup nyata dan cepat.Tegangannya tidak sama/tetap.Kontraksi isotonis disebut juga kontraksi dinamis (dynamic).Kontraksi ini pada saat melawan tahanan atau beban,dapat kita bedakan :
a.      Kontraksi  konsentris  atau dinamis positif
      b.      Kontraksi eksentris atau dinamis negative

Kontraksi konsentris terjadi bila saat melawan tahan,ototnya akan memendek.Sedangkan kontraksi eksentrisnya terjadi apabila saat melawan tahanan,ototnya memanjang.Menurut penelitian secara fisiologis,diketahuin bahwa kontraksi otot yang eksentris  (selama kontraksi otot memanjang) kemampuannya lebih besar dari pada kontraksi konsentris.Kontraksi otot yang konsentris(selama otot memendek),kemampuannya lebih kecil dari pada kontraksi eksentris.Dengan kata lain,kerja positif (kontraksi konsentris) lebih berat dari pada kerja negativ (kontraksi eksentris).
Sebagai contoh sehari-hari,kalau kita sudah tidak mampu menaiki tangga atau naik gunung (karena kerja positif berat dan lekas capai),kita masih mampu menuruni tangga atau turun gunung (karena kerja negatif lebih ringan).Hal ini disebabkan karena kontraksi konsentris,hampir semua serabut otot dikerahkan sedang kontraksi eksentrisnya hanya sebagian serabut otot yang bekerja.

3.      Kontraksi Auxotonis
Kontraksi ini adalah kombinasi dari kontraksi isometrik dan isotonis.Saat mulai terjadi tegangan dari kecil sampai besar tahanan/beban,yang terjadi adalah kontraksi isometrik.Kemudian saat tegangan melebihi tahanan/beban,terjadinya kontraksi isotonis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar