Aktifitas
Jasmani Bagi Orang Cacat Tubuh
Diposkan oleh : Martin Aditiyo
Aktifitas jasmani bagi orang cacat tubuh baru mendapat
perhatian dan berkembangya setelah perang dunia pertama,pada waktu itu banyak
sekali orang menjadi invalid akibat perang (Beltasar Tarigan,1999:7).Pada
umumnya,penderita cacat tubuh pada tungkai melakukan aktivitas jasmani dengan
memakai prothesa (alat bantu yang
dibuat untuk mengganti bagian tubuh yang cacat/invalid).
Senam dan jasmani tertentu dapat dimanfaatkan untuk latihan
bagi pemakai prothesa,terutama bagi
mereka yang masih berada dalam perawatan di rumah sakit menjelang kesembuhan
sempurna setelah operasi.Prothesa
yang dipergunakan penderita,baik di tangan atau di kaki hendaklah serasi dapat
menimbulkan gangguan pada sikap dan gaya berjalan.Makin tinggi amputasi pada
lengan dan tungkai,maka makin sulit pulalah penyesuaian dalam pemakaian prothesa.Amputasi pada satu
lengan,terutama diatas siku,biasanya menimbulkan kelainan pada bahu dan tulang
punggung,lebih-lebih lagi jika tidak menggunakan prothesa.Bahu pada bagian amputasi terangkat ke atas akibat
kontraksi otot-otot pengangkat dari bahu dan tetap menjalankan fungsinya
sebagaimana biasa tanpa dapat dihalangi (levator
scapulae dan trapezius).Oleh karena itu,perlu diimbangi dengan latihan
senam pada bagian lengan yang normal.Jika tidak,akan terjadi skoliose(lengkungan dari tulang belakang
ke lateral yang abnormal) dari tulang punggung.Pemakaian prothesa memang diperlukan untuk menghindarkan atau
sekurang-kurangnya membatasi terjadinya kelainan pada bahu dan togok.Selain
itu,secara fisiologis bagian anggota gerak yang daimputasi perlu sekali
mendapat latihan untuk mencegah terjadinya pengecilan (atrophy).Latihan gerak
meningkatkan peningkatan peredaran darah,demikian pula kekuatan dan volume dari
otot-otot yang masih terhindar dari amputasi.
Adapun aktivitas jasmani utama bagi yang cacat tubuh
tangan adalah renang dan ini tentu akan lebih menyenangkan serta makin
bertambah besar manfaatnya untuk mereka yang sebelumnya menderita cacat sudah
terbiasa dengan aktivitas jasmani tersebut.Gaya apapun yang dipergunakan pada
waktu berenang,kedua tungkai yang masih utuh sebagai komponen utama pada
jasmani renang masih dapat bergaya mengendalikan tubuh dalam air.Pada waktu
terjunpun tidak merupakan hambatan bagi penderita cacat tubuh tangan.Mereka
yang cacat tubuh pada satu lengan dari sebelum menderita cacat sudah terbiasa
berenang dengan kedua belah tangan,tentu saja akan berusaha keras dengan
lengannya yang masih utuh,sehingga sudah barang tentu mengakibatkan
melencengnya tubuh kesebelah yang normal.Akan tetapi,keadaan ini akan dapat
diimbangi oleh tungkai pada sisi tubuh dimana lengan sudah diamputasi.Dengan
demikian,penderita dapat berenang lurus ke depan.Hanya saja,jika tungkai sisi
lengan yang cacat itu juga menderita kelainan,misalnya kontraktur pada pinggang
atau sendi lutut,maka kemampuan untuk mengimbangi tidak ada,sehingga gerakan
berenang menjadi serong atau berputar-putar.Namun demikian,hal ini lambat laun
juga dapat teratasi,sekalipun gerak renang tidak begitu lurus ke
depan.French,R.W &Jansma,P.(1982:271) mengemukakan bahwa penggunaan lengan
kodok (frog arm) dapat menolong banyak untuk mengatasi kesulitan ini.
Aktivitas jasmani lain yang dapat dilakukan penderita
cacat tubuh satu lengan adalah lempar peluru,tenis meja,bowling,bola voli,bola
basket,anggar,loncat,layar,dayung,gerak jalan,lari lintas alam dan mendaki
gunung.Pada pemainan golf,biasanya terjadi skoliose sebagai akibat dari kerja
yang berlebihan dari lengan dan bahu yang normal.Penderita cacat tubuh satu
tungkai dapat melakukan aktivitas jasmani denagn memakai prothesa,akan tetapi bila amputasi terdapat jauh di atas lutut,maka
mereka lebih senang dan lincah beraktivitas jasmani tanpa prothesa. Jadi dengan hanya mempergunakan satu tungkai yang masih
utuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar