Minggu, 04 November 2012

Mekanisme gerak dan sifat kerja otot

Mekanisme gerak dan sifat kerja otot

Disusun oleh   : Martin Aditiyo
Universitas Negeri Yogyakarta

            Pada matakuliah Kinesiologi yang terdapat pada jenjang karir sarajana SI fakultas ilmu keolahragaan,telah dibahas tentang mekanisme gerak dan sifat kerja otot yang terangkum pada artikel yang saya buat ini,Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar x,Hansen dan Huxly (1955) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.Model ini menyatakan bahwa kontraksi  didasarkan  adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filament myosin.Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi).Kontraksi ini memerlukan energy.Pada waktu kontraksi,filamen aktin meluncur di antara myosin ke dalam zona H ( zona H adalah bagian terang diantara 2 pita gelap ).Dengan demikian serabut oto menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap),sedangkan ban I ( pita terang ) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
            Ujung miosi dapat mengikat ATP dan menghidrolisasinya menjadi ADP.Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigursi energy tinggi.Miosin yang bernergi tinggi ini kemudian mengikat diri dengan kedudukan khusus pada aktin yang membentuk jembatan silang.Kemdian simpanan energi miosin dilepaskan,dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah,pada saat inilah terjadi relaksasi.Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor.Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan miosin.
Umumnya otot berkontraksi karena adanya rangsangan,dan berkontraksi bukan karena satu rangasangan,melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan kedua dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum.Pada sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini :
1.      Antagonis
Adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan,contohnya adalah :
a.       Ekstensi (meluruskan) dan fleksi (membengkokan),misalnya otot trisep dan otot bisep.
b.      Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
c.       Depresi (ke bawah) dan elevasi (ke atas),misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
d.      Supinasi (menengadah) dan pronasi (menelungkup),misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

2.      Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar