Minggu, 04 November 2012

BULUTANGKIS SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI DENGAN MASYARAKAT


BULUTANGKIS SEBAGAI MEDIA SOSIALISASI DENGAN MASYARAKAT

Dibuat oleh     : Martin Aditiyo

            Olahraga bulutangkis sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya,dari yang masih anak-anak hingga dewasa sudah mengenal olahraga bulutangkis melalui media cetak,televisi ataupun media lainnya sehingga olahraga ini menjadi olahraga yang banyak digemari masyarakat kita pada umumnya.Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory).Sosialisasi dengan masyarakat dapat kita lakukan dengan banyak cara,salah satunya dengan media olahraga bulutangkis yang sudah diperkenalkan sejak jaman penjajahan colonial Belanda yang pada waktu itu masyarakat kita hanya meniru-niru dan memahami permainan ini dari para penjajah Belanda pada waktu itu.Bulutangkis di Indonesia juga termasuk dalam deretan Negara yang mempunyai prestasi cemerlang pada olahraga ini sehingga olahraga ini menghipnotis masyarakatnya untuk mencintai olahraga bulutangkis hingga kepelok daerah.
                Banyak cara yang bisa kita lakukan sebagai upaya sosialisasi kepada masyarakat kita dengan media bulutangkis seperti contohnya kita bisa melakukan latihan bersama di tempat tempat latihan seperti di gor(indoor),atau di lapangan bulutungkis terbuka (outdoor) dan juga melalui pertandingan-pertandingan bulutangkis antar warga setempat guna menciptakan rasa sosialisasi masyarakat bertambah erat dan terjalin dengan rukun.Susah banyak partai-partai besar melakukan demo partainya melalui media bulutangkis dengan melakukan sosialisasi ke pelosok desa atau kota dengan mengadakan turnamen-turnamen partai besar atau kecil,pertandingan resmi ataupun tidak resmi.Begitu pula dari instansi-instansi perusahaan atau merek-merek yang akan melakukan promosi sebuah produk melakukan sebuah promosinya dengan mengadakan pertandingan-pertandingan bulutangkis atau hanya sekedar main bareng dengan warga sehingga masyarakat mengenal produk-produk mereka tersebut.Belum lama ini ketika terjadinya musibah Gunung Merapi,para atlit-atlit bulutangkis pelatnas Indonesia melakukan main bareng bulutangkis bersama yang diadakan di Solo dengan bertujuan mengajak para warga Solo dan sekitarnya melakukan aksi sumbangan guna membantu pra korban bencana erupsi Gunung merapi tersebut.Hal ini merupakan bukti bahwa dengan sosialisasi melalui media bulutangkis dapat dilakukan dengan baik dan tepat kepada masyarakat Indonesia.

Teknik Dasar Memegang Raket Bulutangkis

Teknik Dasar Memegang Raket Bulutangkis

Pada permainan bulutangkis,salah satu teknik dasar yang harus dikuasai oleh pemain bulutangkis untuk menunjang baik dan buruknya permainan adalh teknik dasar memegang raket.Pada dasarnya seperti pemain profesional tingkat internasiona telah menguasai teknik-teknik pegangan raket sehingga mereka bisa menguasai permaina dan dapat menciptakan pukulan-pukulan yang dapat membuat lawan terjatuh dan sulit untuk membalikkan shuttlecock.Seperti yang dikatakan oleh atlit papan atas Lin Dan dengan julukannya Super Dan juga beranggapan bahwa teknik dasar pegangan raket merupakan faktor penting penunjang kualitas permainan dan pemain itu sendiri.Dalam artikel ini memusatkan pada teknik dasar memegang raket bulutangkis secara benar.
Pegangan Raket (Grip)
 
Permainan bulutangkis merupakan olahraga yang banyak mengandalkan pergelangan tangan dan teknik-teknik pegangan raket secara baik dan benar.Kualitas permainan dan pemain itu sendiri ditunjang oleh penguasaan pegangan raket dengan baik dan benar,maka dari itu modal utama dari pemain bulutangkis untuk mempunyai kualitas permainan yang baik adalah pegangan raketnya harus baik dan benar.Apabila seorang pemain melakukan pegangan raket yang salah maka kualitas permainan yang ia lakukan juga salah,dan juga sebaliknya apabila pegangan raket sudah baik dan sesuai maka teknik dasar ia bisa kuasai.Cara pegangan raket yang benar adalah raket harus dipegang dengan menggunakan jari-jari tangan (ruas jari tangan) dengan luwes, rileks, namun harus tetap bertenaga pada saat memukul kok. Hindari memegang raket dengan cara menggunakan telapak tangan (seperti memegang golok).Pegangan raket seperti halnya kita memegang sebuah gayung,sendok semen atau seperti kita sedang memeras santan.Apabila kita sudah mempraktekkannya maka tinggal kita mengaplikasikannya kedalam sebuah permainan untuk menemukan kesesuaian pada rileksnya pukulan kita hingga bisa melakukan pukulan yang kita inginkan sesuai dengan teknik dasar yang benar.
Jenis Pegangan Raket

Pada dasarnya, dikenal beberapa cara pegangan raket. Namun, hanya dua bentuk pegangan yang sering digunakan dalam praktek, yaitu cara memegang raket forehand dan backhand. Semua jenis pukulan dalam bulutangkis dilakukan dengan kedua jenis pegangan ini.
Dua macam cara memegang raket di atas, pada kenyataannya digunakan secara bergantian sesuai situasi dan kondisi permainan. Untuk tahap awal para pemula biasanya diajarkan cara memegang forehand terlebih dahulu, kemudian baru backhand.
Pada akhirnya untuk pemain yang sudah terampil akan terlihat pegangan raketnya hanya satu grip. Ini terjadi karena pergeseran pegangan tangan dari forehand ke backhand dan sebaliknya hanya sedikit dan terjadi secara otomatis.
Pegangan raket yang benar, dan memanfaatkan tenaga pergelangan tangan pada saat memukul kok, dapat meningkatkan mutu pukulan dan mempercepat laju jalannya kok. ini berarti, telah menggunakan tenaga secara lebih efisien namun efektif. ltulah sebabnya, sejak dini peserta latih harus membiasakan memukul kok dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan (tenaga pecut).
Cara Memegang Raket Forehand
1. Pegang raket dengan tangan kiri, kepala raket menyamping. Pegang raket dengan cara seperti "jabat tangan". Bentuk "V" tangan diletakkan pada bagian gagang raket.
2. Tiga jari, yaitu jari tengan, manis dan kelingking menggenggam raket, sedangkan jari telunjuk agak terpisah.
3. Letakkan ibu jari diantara tiga jari dan telunjuk.
Cara Memegang Raket Backhand
Untuk backhand griop, geser "V" tangan ke arah dalam. Letaknya di samping dalam. bantalan jempol berada pada pegangan raket yang lebar.
Cara Latihan
Sebelum praktek melakukan latihan pukulan, perlu dilakukan latihan untuk adaptasi menggerak-gerakkan pergelangan tangan dengan tetap memegang raket dengan benar.
1. Peserta latih dibiasakan selalu memegang raket dengan jari-jari tangan, luwes, dan tetap rileks, tetapi tetap mengerahkan tenaganya.
2. Lakukan gerakan raket ke arah kanan dan kiri, dengan menggunakan tenaga pergelangan tangan. Begitu juga gerakan ke depan dan ke belakang, sehingga terasa betul terjadinya tekukan pada pergelangan tangan.
3. Gerakkan pergelangan tangan ke atas dan ke bawah,ke kanan dan ke kiri dan melakukan pukulan bayangan seakan-akan kita sedang melakukan pukulan dengan lawan bermain.
4. Memukul bola (shuttlecock) ke tembok dengan arah yang diinginkan,apabila kita ingin melakukan pukulan lob,maka yang kita lakukan adalah memukul shuttlecock kearah tembok atas sehingga pantulan shuttlecock juga bisa tinggi seakan-akan kita sedang melakukan pukulan lob.
5. Melakukan bouncing ball atau kita melakukan pantulan shuttlecock ke arah atas dan makin keatas dengan pukulan yang bisa disesuaikan.
 
Kesalahan Yang Terjadi
a. Memegang raket dengan menggenggam, jari-jari rapat dan sejajar.
b. Posisi "V" tangan berada pada bagian grip raket yang lebar.
c. Pegangan raket seperti pegangan orang yang akan gebuk kasur atau memegang raket nyamuk.
d. Posisi geenggaman raket terlalu di atas atas handgrip atau berada di bawah handgrip.
e. Tidak rileksnya genggaman atau terlalu kaku membuta pukulan tidak sesuat yang diinginkan.
Daftar pustaka :
 http://www.bulutangkis.com

Mekanisme gerak dan sifat kerja otot

Mekanisme gerak dan sifat kerja otot

Disusun oleh   : Martin Aditiyo
Universitas Negeri Yogyakarta

            Pada matakuliah Kinesiologi yang terdapat pada jenjang karir sarajana SI fakultas ilmu keolahragaan,telah dibahas tentang mekanisme gerak dan sifat kerja otot yang terangkum pada artikel yang saya buat ini,Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar x,Hansen dan Huxly (1955) mengemukakan teori kontraksi otot yang disebut model sliding filaments.Model ini menyatakan bahwa kontraksi  didasarkan  adanya dua set filamen di dalam sel otot kontraktil yang berupa filamen aktin dan filament myosin.Rangsangan yang diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi).Kontraksi ini memerlukan energy.Pada waktu kontraksi,filamen aktin meluncur di antara myosin ke dalam zona H ( zona H adalah bagian terang diantara 2 pita gelap ).Dengan demikian serabut oto menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap),sedangkan ban I ( pita terang ) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi.
            Ujung miosi dapat mengikat ATP dan menghidrolisasinya menjadi ADP.Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigursi energy tinggi.Miosin yang bernergi tinggi ini kemudian mengikat diri dengan kedudukan khusus pada aktin yang membentuk jembatan silang.Kemdian simpanan energi miosin dilepaskan,dan ujung miosin lalu beristirahat dengan energi rendah,pada saat inilah terjadi relaksasi.Relaksasi ini mengubah sudut perlekatan ujung miosin menjadi miosin ekor.Ikatan antara miosin energi rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan miosin.
Umumnya otot berkontraksi karena adanya rangsangan,dan berkontraksi bukan karena satu rangasangan,melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan.Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan kedua dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum.Pada sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini :
1.      Antagonis
Adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan,contohnya adalah :
a.       Ekstensi (meluruskan) dan fleksi (membengkokan),misalnya otot trisep dan otot bisep.
b.      Abduksi (menjauhi badan) dan adduksi (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
c.       Depresi (ke bawah) dan elevasi (ke atas),misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
d.      Supinasi (menengadah) dan pronasi (menelungkup),misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

2.      Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus.

Tujuan Pendidikan Jasmani dalam Cakupan Kecakapan Hidup



Tujuan Pendidikan Jasmani dalam Cakupan Kecakapan Hidup

Diposkan oleh            : Martin Aditiyo

            Pendidikan jasmani mempunyai kontribusi unik dalam mewujudkan perkembangan fisik.Kontribusi tersebut akan mendorong anak untuk meningkatkan keterampilan gerak dan meningkatkan derajat kebugarannya.Namun demikian bukan berarti pendidikan jasmani hanya terbatas pada hanya perkembangan aspek fisik saja.Secara khusus,tujuan pendidikan jasmani dalam cakupan pendidikan kecakapan hidup adalah pada perkembangan sosial emosional.Pendidikan jasmani dan olahraga begitu kaya dengan adegan pengalaman yang membutuhkan pertimbangan dan kebutuhan sosial.Ketika bermain sepak bola,misalnya,seorang anak melakukan talking keras atau merebut bola dari kaki lawan secara agresif,sehingga menyebabkan kaki lawannya cedera.Ada pula seorang wasit yang memimpin pertandingan tenis berat sebelah dalam menentukan bola masuk atau keluar,sehingga merugikan seorang pemain.Bagi penonton,kejadian itu kelihatan dengan jelas,yang menimbukkan ejekan,protes dan makian dari penonton,mereka meminta agar wasit tersebut diganti.
Beberapa contoh adegan tersebut merupakan gambaran tentang isu diseputar aspek moral.Apabila program pendidikan jasmani disekolah tidak hirau pada hal-hal seperti yang dicontohkan di atas,maka berarti program pendidikan jasmani mengajarkan kepada siswa bahwa perbuatan mengejek dan bermain curang merupakan sesuatu yang dapat diterima dan dibenarkan.
Dari uraian tersebut beberapa hal yang menyangkut tujuan pendidikan jasmani yang terkaid dengan tujuan kecakapan hidup adalah ; Pertama,memberdayakan aset kualitas batiniyah,sikap dan perbuatan lahiriyah peserta didik melalui pengenalan (logos),penghayatan (etos),dan pengalaman (patos) nilai-nilai kehidupan sehari-hari sehingga dapat digunakan untuk menjaga kelangsunga hidup dan perkembangannya.Kedua,memberikan wawasan luas tentang pengembangan karir,yang dimulai dari pengenalan diri,ekplorasi karir,orientasi karir dan penyiapan karir.Ketiga,memberikan bekal dasar dan latihan-latihan yang dilakukan secara benar mengenali nilai-nilai kehidupan sehari-hari yang dapat memampukan peserta didik untuk berfungsi menghadapi kehidupan masa depan yang sarat kompetisi dan kolaborasi sekaligus.Keempat,mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia dengan mendorong peningkatan kemandirian.Kelima,memfasilitasi peserta didik dalam memecahkan permasalahn kehidupan yang dihadapi sehari-hari,misalnya kesehatan mental dan fisik,kemiskinan,criminal,pengangguran,lingkungan sosial,dan fisik,narkoba,kekerasan dan kemajuan ipteks.

Membentuk Kematangan Emosi Melalui Penjas



Membentuk Kematangan Emosi Melalui Penjas

Diposkan oleh : Martin Aditiyo

            Pada kehidupan sehari-hari emosi memegang peranan yang sangat besar,bahkan kadang-kadang lebih berpenganruh dari pada pemikiran yang jernih terutama pada masa remaja.Crow (1987)mengatakan bahwa emosi menentukan arah tingkah laku individu dalam mengambil bagian dalam setiap situasi kehidupan.Masa remaja dianggap sebagai periode “strom and stress”,dan pada masa remaja ini memiliki emosi yang belum stabil yang disebut heightened emotionality.Remaja yang emosinya stabil cenderung tenang,tidak mengalami perasaan tertekan,mampu memusatkan pikirannya untuk berkonsentrasi dalam belajar yang baik dalam pendidikannya.
            Remaja yang mengalami higtened emotionality akan mengalami perasaan tidak aman,tidak menentu,sering mengalami control tidak terkendali dan sering tidak berkonsentrasi.Dalam keadaan seperti ini remaja atau mahasiswa akan mengalami gangguan dalam belajarnya,karena dalam proses belajar diperlukan konsentrasi untuk menyerap materi yang dipelajari (Hurlock,1990).Sependapat dengan Crow dan Crow (1984) mengatakan bahwa tekana emosi dan frustasi emosional dapat menghambat efisiensi belajar,dan akan mempengaruhi keberhasilan belajar,sedangkan ketenangan emosional akan banyak memberikan fasilitas dalam belajar.
            Mengapa penjas diberikan di sekolah ? Apakah penjas mampu membentuk kematangan emosi remaja di sekolah ? Penjas diberikan di sekolah karena penjas memilik tujuan yang bersifat menyeluruh mencaku[ aspek fisik,kognitif,afektif,emosional,sosial,dan moral.Pendidikan jasmani merupakan suatu proses interaksi anatar siswa dan lingkungan yang dikelola melalui aktivitas jasmani secara sistematik untuk membentuk manusia seutuhnya,yaitu untuk mengembangkan aspek fisik,psikomotor,kognitif dan afektif.